Mengompos ala HMPS-TL
Sabtu (18/06/2022), HMPS Teknik Lingkungan melakukan kegiatan membuat kompos sebagai aksi nyata seluruh anggota dalam berpartisipasi mengurangi limbah organik dan memanfaatkannya sebagai pupuk biomassa.
Kompos merupakan salah satu jenis pupuk organik yang dikenal luas di masyarakat.
Kompos berasal dari hasil pelapukan bahan organik, baik secara sengaja maupun tidak. Bila didefinisikan secara lengkap, maka kompos adalah sisa-sisa bahan organik yang telah mengalami pelapukan, bentuknya berubah (menjadi seperti tanah), tidak berbau, dan mengandung unsur yang dibutuhkan tanaman. Kompos juga merupakan salah satu jenis pupuk organik yang berasal dari penguraian/dekomposisi bahan organik yg dilakukan oleh mikro-organisme aktif (bakteri/jamur/mikroba).
Salah satu bahan yang sangat potensial untuk diolah menjadi kompos adalah
sampah organik sisa rumah tangga. Pengolahan sampah rumah tangga menjadi kompos memiliki
manfaat ganda, yaitu mengatasi masalah timbulan sampah rumah tangga, selain itu juga bisa digunakan untuk
pupuk organik yang sangat bermutu. Langkah pertama dan sangat penting dilakukan dalam pengolahan sampah
rumah tangga menjadi kompos adalah melakukan pemilahan sampah terlebih dahulu, karena hanya sampah organik yang dapat diolah menjadi kompos.
Cara pembuatan kompos dari sampah rumah tangga sangat mudah dan sederhana.
Dengan menggunakan alat dan bahan yang cukup murah dan mudah diperoleh, beberapa mahasiswa yang tergabung dalam HMPS-TL Universitas Hamzanwadi ini mulai membuat kompos. Sampah organik yang dibawa dari rumah dan kos masing-masing mahasiswa dicacah kemudian dicampur dengan serbuk gergaji, tanah, dan pupuk kandang. Semua bahan tersebut kemudian diaduk dan ditambahkan aktivator berupa EM4 dan air. Bahan yang sudah tercampur kemudian dimasukkan dalam lubang tanah pada halaman kebun rekayasa milik prodi Teknik Lingkungan. Setelah lubang tanah ditutup, maka kompos akan didiamkan selama 7-8 minggu dan akan tetap dilakukan pemeriksaan rutin untuk memastikan kompos terbentuk sepurna.